Profil Madrasah; Jejak Awal MIN 2 Lamandau
Awal kisah berdirinya MIN 2 Lamandau berakar dari semangat masyarakat Desa Purwareja yang haus akan pendidikan agama. Sekitar tahun 1995, di tepi Jalan Lintas Kalimantan, berdirilah sebuah Madrasah Diniyah sederhana di RT 08/03. Lembaga kecil itu dikelola oleh Yayasan Sabiluttaqwa, dengan kegiatan belajar yang berlangsung setiap sore, saat anak-anak desa telah usai membantu orang tua mereka di rumah atau di ladang.
Namun, waktu sore dirasa belum cukup. Ada dorongan dari para pengurus yayasan dan masyarakat agar kegiatan belajar tidak lagi hanya menjadi pelengkap hari, melainkan menjadi inti dari rutinitas pagi. Gagasan itu tumbuh menjadi keputusan besar: madrasah diniyah diubah menjadi sekolah pagi dengan nama Madrasah Ibtidaiyah Swasta (MIS) Sabiluttaqwa. Dari sinilah cikal bakal MIN 2 Lamandau bermula.
Perjalanan madrasah ini mencapai babak baru pada tahun 2009, ketika pemerintah meluncurkan program penegerian satu paket yang meliputi jenjang MAN, MTsN, dan MIN. MIS Sabiluttaqwa menjadi salah satu sekolah yang diusulkan untuk mengikuti program tersebut. Tahun itu menjadi tonggak penting: MIS Sabiluttaqwa resmi beralih status menjadi madrasah negeri dengan nama MIN Sematu Jaya, di bawah naungan Departemen Agama Kabupaten Lamandau.
Waktu terus berjalan. Seiring dinamika kebijakan dan perkembangan wilayah, pada tahun 2017, madrasah ini kembali menyesuaikan diri dengan identitas baru. MIN Sematu Jaya resmi berganti nama menjadi MIN 2 Lamandau, nama yang kini menjadi kebanggaan bersama warga madrasah dan masyarakat sekitar.
Ketika pertama kali berdiri, madrasah ini hanya memiliki 12 orang siswa, anak-anak dari desa sekitar yang datang dengan semangat belajar yang besar meski sarana yang ada masih sangat sederhana. Di ruang-ruang kelas berdinding papan, mereka belajar membaca, menulis, berhitung, dan mengenal huruf-huruf hijaiyah dengan penuh kesungguhan. Bapak M. Jauri, sosok pendidik yang sabar dan bersahaja, menjadi kepala sekolah pertama sekaligus penggerak utama yang menanamkan pondasi disiplin dan kecintaan terhadap ilmu. Di bawah kepemimpinannya, madrasah tumbuh perlahan, menapaki satu per satu tangga kemajuan.
Pada tahun 2006, Bapak M. Jauri mengakhiri masa pengabdiannya dan menyerahkan tongkat estafet kepemimpinan kepada Bapak Helmi, S.Ag., seorang guru muda dengan semangat pembaruan dan visi yang luas. Di tangan beliau, madrasah mulai menata diri dengan lebih terarah, baik dari sisi administrasi, mutu pembelajaran, maupun hubungan dengan masyarakat. Ketika kemudian datang program penegerian madrasah pada tahun 2009, Bapak Helmi menjadi sosok sentral yang memastikan proses tersebut berjalan dengan lancar. Ia memimpin langsung proses transformasi dari MIS Sabiluttaqwa menjadi MIN Sematu Jaya, dan akhirnya menjadi MIN 2 Lamandau seperti yang dikenal sekarang.
Selama masa kepemimpinannya, madrasah ini mengalami banyak perubahan berarti. Ruang-ruang belajar yang dulu sederhana kini berangsur menjadi gedung permanen yang lebih layak dan nyaman. Jumlah siswa yang semula hanya belasan kini telah mencapai ratusan, dengan tenaga pendidik yang terus bertambah dan kualifikasinya semakin meningkat. Di bawah arahan beliau, MIN 2 Lamandau bukan hanya menjadi tempat belajar formal, tetapi juga menjadi ruang pembentukan karakter dan spiritualitas bagi para siswanya.
Memasuki tahun 2023, perjalanan MIN 2 Lamandau memasuki babak baru. Pada bulan Oktober 2023, tongkat kepemimpinan beralih kepada Abdul Azid Muttaqin, seorang profesional muda yang dikenal progresif, visioner, dan memiliki jaringan luas di dunia pendidikan. Sosoknya membawa semangat baru, mendorong perubahan dengan energi dan kecepatan yang berbeda. Di bawah kepemimpinannya, progres pembangunan sumber daya manusia dan infrastruktur madrasah digencarkan. Ia menanamkan budaya kerja kolaboratif, terbuka terhadap inovasi, serta memperkuat relasi dengan lembaga-lembaga mitra di tingkat daerah maupun nasional.
Buah dari kerja keras itu mulai tampak nyata. Pada tahun kedua kepemimpinannya, 2025, MIN 2 Lamandau berhasil mendapatkan Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC), sebuah program kemitraan antara Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dengan Kementerian Agama. Melalui program ini, sejumlah bangunan ruang kelas semi permanen direkonstruksi, menjelma menjadi fasilitas belajar yang lebih kokoh, aman, dan representatif. Bangunan ruang kelas permanen juga mendapat sentuhan rehabilitasi dan perbaikan menyeluruh. Madrasah yang dahulu sederhana kini bertransformasi menjadi lembaga pendidikan yang semakin modern tanpa kehilangan ruh keislamannya.
Kini, setiap sudut madrasah mencerminkan perjalanan panjang dan kerja keras lintas generasi. Dari para perintis yang menanamkan nilai-nilai keikhlasan, hingga para penerus yang menumbuhkan inovasi dan visi masa depan. MIN 2 Lamandau terus menapaki jalannya sebagai madrasah unggul yang berakar pada tradisi, berpijak pada ilmu, dan bergerak menuju masa depan.
Daftar Kepala Madrasah
M. Jauri — Periode 1995–2006
Helmi, S.Ag — Periode 2006–2009 (MIS Sabiluttaqwa)
Helmi, S.Ag — Periode 2009–2023 (MIN 2 Lamandau)
Abdul Azid Muttaqin, S.Th.I., M.Pd. — Periode 2023–sekarang
l. Lintas Kalimantan, Purworejo, Kec. Sematu Jaya, Kabupaten Lamandau, Kalimantan Tengah 74161
© 2023 Created with Min2Lamandau.sch.id